Kasus korupsi bukan hanya dilakukan oleh orang yang berlatar
belakang non muslim saja, bahkan korupsi dilakukan oleh umat islam yang
berlatar belakang pesantren. Padahal pesantren lebih kental dengan
pendidikan agama. Di pesantren itu pula para santri di anjurkan untuk
mematuhi aturan agama yaitu menjauhi hal-halyang dilarang oleh Allah SWT
dan melaksanakan semua perintahnya. Akan tetapi pada kenyataannya
setelah ia hidup bermasyarakat dan menduduki dunia kepemimpinan konsep
agama tidak dipatuhi, berbagai cara dipakai untuk melakukan korupsi demi
memenuhi kebutuhan pribadinya.
Untuk itu langkah awal yang harus kita evalusi ialah pendidikan di
pesantren, mungkinkah pendidikan di pesantren kurang membangun karakter
para santrinya atau kurangnya keteladanan dari seorang kyai dan ustadz.
Kalau saya amati pendidikan pesantren sudah cukup membangun
karakter peserta didik tapi bagimanapun pendidikan di pesantren hanyalah
bersifat teori belum menyentuh dunia praktis, sehingga ketika
diterapkan di masyarakat sasaran sulit dicapai karena banyaknya problem
yang dihadapi baik internal maupun ekstrenal.
Salah satu problem yang dihadapi rata-rata terletak pada tuntutan
ekonomi yang besar. Tuntutan tersebut terkadang didorong oleh keluarga
yang berambisi untuk hidup mewah yang memungkinkan para alumni pesantren
terkecoh untuk korupsi, yang pada akhirnya kesantriaannya hilang
ditelan kasus korupsi.
Dengan melihat kondisi hal tersebut perlunya pesantren menciptakan
pendidikan yang mendorong untuk selalu hidup sederhana. Pendidikan yang
sederhana bukan hanya berupa teori saja, tapi pesantren harus memberikan
aturan yang ketat dalam masalah pengeluaran keuangan para santri.
Misal pesantren melarang keras penjualan masuk pesantren, santri
dilarang merokok, dan lain-lain.
Disamping pengaturan pola hidup diseting dengan baik untuk
menghindari korupsi, perlunya pesantren mengembangkan pendidikan tasawuf
(moral). Pesantren pada saat ini mengalami krisis pendidikan tasawuf,
pendidikan rasaional menjadi andalan utama padahal awal mula dan ruh
pendidikan pesantren itu sendiri bermula dari pendidikan tasawuf. Jika
pendidikan rasional yang selalu di tonjolkan maka pesantren itu pula
akan mencetak produck santri yang akan mengrasionalkan berbagai hal
termasuk, perbuatan yang salah akan menjadi benar.
Maka dari itu perlunya pesantren akhoirot memperkaya pendidikan
tasawuf, karena pesantren ini saya amati pendidikan formalnya semakin
pesat akan tetapi perilaku santri tidak menjamin bertambah baik. Usia
santri di alkhoirot yang masih terlalu dini perlu ditanamkan
nilai-nilai moral dan spiritual yang mendalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar